Selasa, 17 Februari 2009

Candi Plaosan


Klaten, merdekainteraktif.com. Plaosan terletak dua kilometer arah timur laut Candi Prambanan. Candi yang secara administratif terletak di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten ini memiliki karakteristik bangunan yang unik. Dua candi induk Plaosan Lor merupakan candi bertingkat. Konstruksi yang demikian merupakan teknologi percandian yang cukup jarang ditemui.

Plaosan memiliki keunikan. Perpaduan budaya Hindu Budha tergambar dalam arsiktektur candi. Menurut prasasti yang ditemukan di kompleks candi, Rakai Pikatan disebut sebagai pendirinya. Candi Plaosan dibangun sebagai Dharma Rakai Pikatan bagi yang beragama Hindu kepada permaisurinya dan Pramudhawardhani untuk umat Budha.

Kompleks Candi Plaosan terdiri dari Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Kedua candi tersebut berseberangan, dipisahkan oleh jalan desa. Candi Plaosan Lor terdiri dari dua candi induk yang dikelilingi oleh candi-candi perwara. Sementara itu, di kompleks Candi Plaosan Kidul hanya tersisa beberapa candi perwara. Pada candi induk Plaosan Lor terdapat chamber yang cukup luas. Di dalamnya terdapat 6 arca Dhyani Bodhisatwa. Diperkirakan Candi Plaosan berfungsi sebagai tempat peribadatan untuk pendeta dan umat Budha saat itu.

Letak Candi Plaosan memang agak sulit dijangkau dan akses masih terbatas. Dari kota Yogyakarta menuju Plaosan dapat ditempuh dengan menggunakan Bus Trans Jogja. Setelah turun dari Halte Prambanan, kita dapat melanjutkan perjalanan dengan menggunakan becak atau dokar. Satu kali jalan baik dokar maupun becak rata-rata memasang tarif Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu. Sehingga untuk PP Prambanan- Plaosan sekitar Rp 50 ribu. Faktor inilah yang menyebabkan turis dan wisatawan enggan berkunjung. Biasanya di hari libur pengunjung yang datang sekitar 10-15 orang. Jumlah yang sangat minim bila dibandingkan dengan Candi Prambanan yang mencapai 6000-7000 orang.

Kompleks Candi Plaosan terletak di tengah-tengah ladang dan perkampungan. Hal inilah yang menjadi daya tarik ketika sampai di lokasi Plaosan. Pengunjung dapat menikmati angin yang terasa sejuk dan alam yang masih fresh. Seringkali tempat ini dijadikan objek fotografi karena pemandangan alam yang indah.

Jangan lupa untuk membuat janji untuk dijemput bila Anda menggunakan transportasi becak atau dokar karena terbatasnya sarana transportasi. Siapkan pula sumbangan sukarela sebagai pengganti tiket masuk kawasan Plaosan. Ajak teman-teman Anda, supaya perjalanan lebih menyenangkan dan menghemat biaya transportasi. (dini/nis/merdekainteraktif.com)
Kye Lengkape ..

Candi Prambanan


CANDI PRAMBANAN
Keunikan dan kemegahan kompleks percandian di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, sangat potensial untuk menarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan nusantara (wisnu).
Apalagi kawasan wisata budaya candi yang tersebar di wilayah Kabupaten Klaten itu sangat mudah ditempuh, jalannya sudah beraspal, dan lebar serta berbagai moda transportasi menuju kawasan objek wisata juga relatif mudah dan murah, baik itu ditempuh dengan naik bus, angkutan kota (angkot), ojek, taksi, andong, maupun naik becak.

Kabupaten Klaten itu sendiri terletak di antara dua kota budaya, yaitu Surakarta dan Yogyakarta. Kabupaten ini terbagi dalam 26 kecamatan dan 401 desa/kalurahan.
Satu hal yang menarik pada kompleks percandian di Klaten adalah jarak antara kompleks candi satu dengan lainnya tidak terlalu jauh, sehingga wisman-wisnu yang ingin berkunjung dapat sepuas hati menikmati mahakarya arsitektur, budaya yang tinggi dan berkualitas dari nenek moyang bangsa Indonesia tersebut.
Candi bukan sekadar tumpukan puluhan ribu hingga jutaan batu jumlahnya kemudian disusun menjadi bangunan, namun merupakan peninggalan purbakala, benda bersejarah hasil karya seni budaya nenek moyang yang sangat tinggi nilainya.
Selain itu, candi berkaitan erat dengan ajaran, falsafah, adat, budaya dan agama, yang satu sama lainnya saling mempengaruhi secara positif.
Hasil karya itu dapat dilihat di antaranya pada kompleks percandian yang ada di wilayah Kecamatan Prambanan, Klaten, seperti Candi Sewu, Lumbung, Bubrah dan Plaosan.
Kompleks percandian di wilayah Kecamatan Prambanan mudah dijangkau oleh wisman-wisnu melalui jalan darat dari Kota Yogyakarta, Surakarta dan kota Kabupaten Klaten.
Jarak dari Kota Yogyakarta dan Klaten ke kompleks candi di Kecamatan Prambanan sekitar 15 km. Jika wisman-wisnu menempuh dari Yogyakarta, letak kompleks percandian ini ada di sebelah timur, kalau dari kota Klaten arahnya ke barat. Sementara, wisman-wisnu yang datang dari Surakarta jarak tempuhnya sekitar 41 km ke arah barat Kota Surakarta.
Ongkos angkutan umum bus dari Surakarta ke kawasan Prambanan sekitar Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per orang, namun jika naik taksi sekitar Rp75 ribu hingga Rp100 ribu. Sementara dari Kota Yogyakarta dan Klaten, jika naik bus ongkosnya sekitar Rp5.000,00 hingga Rp10 ribu, dan kalau naik taksi sekitar Rp50 ribu.
Kye Lengkape ..

Gunung Merapi (2914 meter) hingga saat ini masih dianggap sebagai gunung berapi aktif dan paling berbahaya di Indonesia, namun menawarkan panorama dan atraksi alam yang indah dan menakjubkan. Secara geografis terletak di perbatasan Kabupaten Sleman (DIY), Kabupaten Magelang (Jateng), Kabupaten Boyolali (Jateng) dan Kabupaten Klaten (Jateng). Berjarak 30 Km ke arah utara Kota Yogyakarta, 27 Km ke arah Timur dari Kota Magelang, 20 Km ke arah barat dari Kota Boyolali dan 25 Km ke arah utara dari Kota Klaten.

Bilamana gunung ini menunjukan kedahsyatan erupsinya, masyarakat Yogyakarta dapat menyaksikan gumpalan asapnya yang berwarna putih kelabu atau kehitaman–hitaman mengepul keatas yang dari kejauhan nampak seperti timbunan bulu domba. Akan tetapi bilaman gunung itu dalam keadaan "tenang", pesonanya demikian memukau, sehingga merangsang para remaja yang ingin berpetualang mendaki gunung dan para pecinta olahraga mendaki gunung untuk menaklukan puncaknya.

Mendaki Gunung Merapi merupakan obyek wisata petualangan yang sangat menantang bagi para petualang yang ingin merasakan keindahannya. Untuk berpetualang disana anda dapat melalui beberapa jalur pendakian dari tingkat kesulitan yang tinggi hingga melalui jalur yang mudah, jalur pendakian tersebut antara lain melalui jalur pendakian bebeng (sebelah selatan) dan melalui Selo (sebelah utara).

Bagi yang kurang berminat melakukan pendakian sampai ke puncak masih dapat memuaskan hasrat hatinya untuk mengagumi kedahsyatan yang indah dari gunung Merapi ini, dari daerah Bebeng yang terletak lebih kurang 2 kilometer disebelah tenggara daerah Kaliurang, atau bisa juga melihat dari daerah Turi, lebih kurang 5 km disebelah barat daerah Kaliurang, jika ingin menyaksikan puncak Merapi dari kejauhan secara jelas, dapat digunakan teropong pengamat dari Pos Pengamatan Gunung Merapi di Plawangan.

Untuk mendaki gunung ini kita dapat melalui jalur pendakian yang paling mudah yaitu melalui jalur pendakian selo. Selo adalah sebuah kota kecil yang masuk ke dalam kabupaten Boyolali. Dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat baik dari arah Magelang maupun dari kota Boyolali. Kota ini memiliki kekhasan tersendiri arena udaranya yang sejuk dan dari sini kita dapat melihat dua buah gunung yang mengapit kota ini yaitu gunung Merbabu dan gunung Merapi. Kedua gunung tersebut dapat kita daki melalui kota ini dengan catatan unuk mendaki gunung Merbabu lebih sulit dari Selo karena jaurnya yang terjal, dan berbeda sekali dengan gunung Merapi yang dapat kita tempuh hanya memakan waktu 5–6 jam menuju puncak.

Sebelum mendaki alangkah baiknya anda melaporkan rencanan perjalanan anda ke basecamp pendakian yang letaknya tepat di pinggir jalan. Selain itu di basecamp ini anda dapat menyiapkan segala perlengkapan yang akan dibawa, bila butuh pemandu anda juga dapat menemui banyak sekali pemanda yang siap mengantarkan anda.

3 jam perjalanan kita akan merasakan hutan yang sudah mulai gundul di kawasan ini, dengan jalan tanah bercampur akar–akar pohon, namum keindahan sekelilingnya sudah bisa kita nikmati yaitu sajian kota Boyolali dan kota Magelang dari kejauhan. Setalah itu kita tidak akan menemui pohon yang tinggi dan angin mulai berhembus kencang, anda dapat melihat pemandangan yang sangat menakjubkan yaitu berupa hamparan batu hingga mencapai puncak Garuda. Hamparan batu dikenal dengan pasar Bubrah atau pasarnya lelembut. Untuk mencapai puncak kita dapat menempuh kurang lebih 1 jam melewati batu sediment bekas letusan gunung tersebut. Puncak Gunung merapi pada ketinggian 2914 Mdpl dengan pesona kawah yang masih aktif dan disana pula anda dapat melihat dan naik ke atas puncak garuda, tanah tertinggi di yogjakarta. Selamat berpetualang.
Kye Lengkape ..

candi lumbung


Candi Lumbung, Terletak di Dukuh Tlogo, Desa Tlogo Kecamatan Prambanan. Jarak dari kota Klaten ± 15 km kearah barat. Candi Lumbung terdiri dari sebuah candi induk yang dikelilingi oleh 16 candi Perwara. Candi induk ini menghadap ke timur, berkamar kosong dan atapnya berbentuk Stupa. Luas areal candi 545,35 m2 Fungsi sebagai obyek wisata peninggalan bersejarah Pengunjung rata rata ± 2.000 orang tiap bulan

Kye Lengkape ..

Candi Sewu, Terletak di Dukuh Bener, Desa Bugisan Kecamatan Prambanan. Jarak dari kota Klaten ± 15 km kearah barat. Candi ini terdiri dari sebuah candi induk yang diapit oleh candi Perwara yang berjumlah 240 buah dan candi Apit 8 buah. Karena jumlah candi tersebut cukup banyak maka disebut candi Sewu. Candi ini didirikan pada abad IX oleh salah seorang penganut agama Budha Maha Yana Luas Candi 14.059.488 m2 Fungsi sebagai obyek wisata peninggalan benda bersejarah Pengunjung rata rata ± 2.000 orang tiap bulan

Kye Lengkape ..


Bagi masyarakat Klaten dan sekitarnya tentu sudah tahu dengan Rawa Jombor di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten. Selama ini Rawa Jombor sudah dikembangkan obyek wisata unggulan di Kabupaten Klaten.


Karena sekarang di Rawa Jombor tumbuh menjadi kawasan ekonomi yang cukup menjanjikan. Bahkan, kini tingkat ekonomi warga sekitar terus membaik berkat berkembangnya Rawa Jombor yang sekarang menjadi kawasan wisata potensial. Semua itu berkat adanya warung apung yang kini jumlahnya ada lebih 20 warung apung. Dulu sekitar tahun 1995 kawasan ini belum maju seperti sekarang. Warung apung yang pertama kali didirikan adalah Warung Apung Ilham. Pendirian warung apung ini semula mencontoh warung apung di Waduk Serba Guna Gadjah Mungkur, Wonogiri. Setelah ada prospek bisnis yang menjanjikan maka dari tahun ke tahun jumlah warung apung terus bertambah. Pada hari Raya Idul Fitri dan puncaknya Syawalan warung apung banyak dikunjungi warga. Pengelola warung apung pun berpikir otak agar warungnya banyak dikunjungi warga. Ada yang menyuguhkan tontonan organ tunggal dengan sederet penyanyi secara gratis. Juga ada yang menyediakan aneka mainan anak-anak seperti bebek-bebekan. Jika ditengok ke belakang, sebelum ada usaha warung apung perekonomian di wilayah Desa Krakitan, Kecamatan Bayat ini sangat minim sekali. Namun setelah muncul usaha warung apung, perekonomian masyarakat meningkat dan hasilnya sangat memuaskan. Usaha ini bisa membantu para pengangguran yang sampai sekarang belum mendapatkan pekerjaan. Seperti usaha yang dilakoni Pak Pekik dan Pak Sadikan, pegelola warung apung yang diberi nama Pondok Roso No 17. Warung apung ini sudah ada kurang lebih sejak sepuluh tahun yang lalu. Dari usaha warung apung dan pemancingan ini bisa membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Krakitan pada khususnya. Selain itu, menurut mereka, tempat ini juga merupakan salah satu obyek wisata yang ada di Klaten. “Sambil refreshing dan menikmati pemandangan yang indah di warung apung, para pengunjung bisa menikmati hidangan yang disajikan dari warung apung kami. Sudah hampir tujuh tahun kami merintis usaha ini. Dari usaha ini, bisa meningkatkan pendapatan perekonomian,” akunya. Di Pondok Roso ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas diantaranya, musholla, toilet, kamar mandi, arena bermain anak-anak, bebek obel, orgen tunggal dan semua ini gratis. Biasanya, kalau ramai itu pas hari Minggu atau tanggal merah dan waktu liburan sekolah. “Mereka yang datang dalam jumlah besar biasanya pesan tempat terlebih dahulu. Biasanya dalam acara syukuran, kelulusan, arisan keluarga dan sebagainya. Masalah harga di sini cukup terjangkau,” ungkapnya. Pekik menyampaikan, menu yang disuguhkan di warungnya ini pun cukup istimewa. Namun jika ada pengunjung yang datang dan minta menu yang lain dan tidak tercatat dalam daftar menu, kami akan melayani dan membuatkannya,” tegasnya. Menurut Pekik, pengunjung yang datang itu dari segala penjuru. Dari Jogja, Boyolali, Sukoharjo, Solo, Jakarta dan lain-lain. “Apalagi jika waktu lebaran. Kan banyak orang yang mudik pulang kampung. Jadi mereka menyempatkan untuk refreshing bersama keluarga,” paparnya. Pekik menjelaskan, warung apung ini nisa muat sampai 1.200 orang. “Soal omset, jika hari biasa, dari Senin sampai Sabtu bisa mencapai Rp 1-4 juta. Sedangkan jika hari Minggu, mencapai Rp 12 juta. Maka dari itu, khusus hari Minggu, saya menambah jumlah karyawan kami sebanyak 50 orang. Saya berharap semoga usaha ini tetap jaya,” pintanya. Warung Ilham juga cukup menjanjikan, karena setelah berkembang saat ini juga membuka cabang di tengah Kota Klaten. Dengan adanya warung apung kini kawasasn Obyek Wisata Rawa Jombor menjadi obyek wisata kuliner yang menawarkan banyak aneka jenis ikan mulai ikan lele, ikan gurameh dan jenis ikan lainnya. Bahkan, warga yang berwisata di Rawa Jombor dapat memesan ikan dalam jumlah besar baik ikan bakar atau ikan goreng untuk oleh-oleh. Oleh : Arison
Kye Lengkape ..
© Uripe????? - Template by Blogger Sablonlari